Review Slide

Medical Laboratory Technology Slideshow: Budi’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

menu

Niat Ibadah

Niat Ibadah
Atas Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

MIKROBIOLOGI UNTUK TEHNISI KESEHATAN

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Kumpulan informasi, pengetahuan dan tautan kami di BLOG "Mikrobiologi untuk Tehnisi Kesehatan" semoga bisa dijadikan sumber informasi dan referensi. serta membangkitkan inspirasi. Saat ini kami sudah banyak menerima permintaan konsultasi dan layanan pemeriksaan laboratorium klinik khususnya pemeriksaan mikrobiologi dan histopatologi dan pemeriksaan medis langka lainnya yang memerlukan prosedur rumit dan pengalaman serta skill yang cukup. Kami telah banyak memberikan advis dan membangun afiliasi sinergis dengan Laboratorium klinik/medis baik Swasta, unit laboratorium di RS. swasta maupun RS. milik Pemerintah. Bila sejawat memerlukan kemitraan dengan kami silakan menghubungi : "MicroTech" atau "MediTech", Telp : 082 242 743 284 NON STOP 24 jAM TERMASUK HARI RAYA /HARI LIBUR, SAMPEL BISA KAMI AMBIL, HASIL KAMI ANTAR. "Kami Melayani Anda untuk menjadi yang Terbaik"

Rabu, 09 Februari 2011

BIAKAN TINJA

BIAKAN TINJA

Tinja normal mengandung berbagai spesies bakteri, beberapa di antaranya potensial patogen. Pemeriksaan bakteriologis berguna untuk menemukan patogen penyebab infeksi saluran cerna seperti tifoid, disentri dan status pembawa (karier). Uji sensitivitas dapat dilakukan setelah didapatkannya patogen tersebut. Biakan tinja juga dapat digunakan untuk mendeteksi virus tertentu seperti enterovirus yang dapat menyebabkan meningitis aseptik

Tujuan
-         Untuk menemukan organisme patogen penyebab infeksi saluran cerna
-         Untuk menemukan status pembawa (karier)

Persiapan pasien
-         Jelaskan kepada pasien bahwa uji ini digunakan untuk menentukan penyebab penyakit saluran cerna atau apakah ia menjadi pembawa mikroorganisme infeksius.
-         Jelaskan bahwa ia tidak perlu membatasi makanan/minuman
-         Beritahu pasien bahwa uji ini memerlukan pengumpulan spesimen tinja 3 hari berturut-turut.
-         Periksa riwayat pasien yaitu pola makan, terapi antimikroba saat ini, dan riwayat travelling yang mungkin menunjukkan infeksi atau infestasi endemik.

Perlengkapan.
 Sarung tangan, wadah kedap air dengan tutup, atau swab steril serta media transport. 

Prosedur
-         Kumpulkan spesimen tinja langsung ke dalam wadah. Pada pasien rawat jalan, kumpulkan spesimen ke dalam pispot yang bersih dan kering, dengan menggunakan spatel, pindahkan spesimen ke dalam wadah. 
-         Bila Anda harus mengambil spesimen dengan swab rektum, masukkan swab melalui sfingter ani, putar perlahan, dan tarik. Lalu letakkan swab dalam wadah yang sesuai.
-         Beri label pada spesimen yang mencantumkan nama pasien, nama dokter, nomor serta tanggal dan waktu pengumpulan.
-         Tuliskan dugaan penyebab enteritis serta terapi antimikroba saat ini pada formulir laboratorium.

Perhatian
-         Spesimen tidak boleh tercemar oleh urine
-         Spesimen harus menunjukkan bagian awal, tengah dan akhir tinja yang keluar. Pastikan terdapat bagian yang berdarah atau berlendir.
-         Letakkan wadah spesimen dalam kantung yang tahan bocor

-         Kirim spesimen ke laboratorium segera. Trofozoit dan kista bisa rusak bila terkena panas, dingin atau terlambat dikirim ke laboratorium.

Temuan normal
Flora tinja normal sebagian besar mengandung kuman anaerob seperti basil non spora, klostridium, dan streptokokus anaerob. Sisanya terdiri dari kuman aerob seperti basil Gram negatif seperti E.coli dan Enterobacteriaceae lainnya, Pseudomonas, kokus Gram positif (enterokokus) dan fungi.

Temuan abnormal
Organisme patogen saluran cerna yang paling sering ditemukan adalah Salmonella, Shigella dan Campylobacter jejuni, dan kadang V cholerae, V.parahaemolyticus, Clostridium botulinum, C.difficile, C.perfringens, Staphylococcus aureus, E.coli enterotoxigenic, dan Yersinia enterocolitica. Ditemukannya patogen menunjukkan infeksi bakteri pada pasien dengan diare akut dan mungkin harus dilakukan uji sensitivitas antimikroba. Isolasi patogen seperti C.botulinum menunjukkan keracunan makanan. Patogen ini juga harus ditemukan dari makanan yang tercemar. Pada pasien yang sedang diberi terapi antimikroba jangka panjang, didapatkannya S.aureus atau jamur dalam jumlah besar dapat menunjukkan infeksi. Didapatkannya enterovirus dapat menunjukkan meningitis aseptik.
Bila biakan tinja tidak menemukan mikroba patogen, deteksi virus oleh immunoassay atau mikroskop elektron dapat digunakan untuk mendiagnosis gastroenteritis nonbakteri. Lekosit PMN yang sangat meningkat jumlahnya dalam bahan tinja  dapat menunjukkan patogen invasif.

Faktor yang mempengaruhi hasil.
-         Tidak menggunakan teknik pengumpulan yang benar
-         Kontaminasi spesimen dengan urin (memungkinkan rusaknya patogen usus)
-         Terapi antimikroba memungkinkan menurunnya pertumbuhan bakteri
-         Bahan tidak segera dikirim ke laboratorium atau tidak menggunakan media transport seperti buffer gliserol yang berfungsi untuk menstabilkan pH.  

BIAKAN URINE

BIAKAN URINE

Pemeriksaan laboratorium dan biakan urine digunakan untuk mengevaluasi infeksi saluran kemih (ISK), terutama infeksi kandung kemih. Urine dalam kandung kemih orang normal adalah steril, tetapi spesimen urine dapat mengandung berbagai organisme yang berasal dari uretra dan genitalia eksterna. Umumnya ISK disebabkan oleh satu jenis bakteri yang prevalen. Adanya lebih dari dua spesies bakteri dalam suatu spesimen sangat menyokong terjadinya kontaminasi selama pengumpulan spesimen. Suatu biakan urine yang negatif tidak selalu menyingkirkan infeksi. Diperlukan pemeriksaan kuantitatif (hitung koloni) pada biakan urine.

Tujuan
= Untuk mendiagnosis ISK
= Untuk memantau pembentukan koloni mikroorganisme setelah pemasangan kateter urine.

Persiapan pasien
-         Jelaskan pada pasien bahwa uji ini digunakan untuk mendeteksi ISK
-         Beritahu pasien bahwa uji ini memerlukan spesimen urin dan tidak diperlukan pembatasan makanan/minuman.
-         Beritahu cara mengumpulkan spesimen urin porsi tengah (midstream). Tekankan bahwa genitalia eksterna harus dibersihkan.
-         Jika harus dilakukan, terangkan tentang kateterisasi atau aspirasi suprapubik pada pasien, dan beritahu bahwa selama pengumpulan spesimen mungkin ada rasa tidak nyaman
-         Untuk pasien dengan dugaan tuberkulosis mungkin perlu pengumpulan spesimen pada tiga pagi berturut turut
-         Periksa riwayat pasien apakah ia sedang menggunakan terapi antimikroba.

Perlengkapan
Sarung tangan, wadah/pot steril, tisu antiseptik

Prosedur
-         Kumpulkan spesimen urin sebagaimana diperlukan
-         Saat mengambil spesimen dari kateter, jepit selang di bawah kantung penampung untuk mengumpulkan spesimen dalam selang tersebut, kemudian gunakan tisu antiseptik untuk membersihkan kantung penampung. Kemudian dengan menggunakan spuit dan jarum steril, isap spesimen sebanyak 4 ml dari kantung penampung, dan masukkan ke dalan wadah/pot/tabung steril.
-         Tutup wadah spesimen dengan tutup steril dan kirim segera ke laboratorium. Jika pengiriman tertunda, simpan spesimen pada 4 C, atau simpan di es, kecuali bila menggunakan wadah pengiriman yang mengandung pengawet.
-         Perintahkan kepada pasien untuk mencuci tangan, lalu membersihkan daerah genitalia dengan tisue antiseptik. Beritahu kepada pasien untuk mulai berkemih dalam toilet, lalu berhenti sejenak dan berkemih lagi ke dalam wadah steril, tanpa menyentuh bagian dalam gelas.
-         Pada formulir laboratorium, catat dugaan diagnosis, waktu dan metode pengumpulan, terapi antimikroba saat ini, serta diuresis yang diinduksi obat atau cairan.

Temuan Normal
Hasil biakan pada urine steril biasanya dilaporkan sebagai “tidak ada pertumbuhan” yang biasanya menunjukkan tidak adanya ISK

Temuan abnormal
Hitung koloni 100.000/mL atau lebih dengan satu spesies mikroba menunjukkan kemungkinan ISK. Hitung koloni kurang dari 100.000/mL bisa bermakna, bergantung pada usia pasien, jenis kelamin, riwayat serta faktor individu lainnya. Hitung koloni di bawah 10.000/mL biasanya kontaminan, kecuali pada pasien yang bergejala, pasien dengan kelainan urologi, dan pasien yang spesimen urinnya dikumpulkan secara aspirasi suprapubik. Adanya Mycobacterium tuberculosa pada uji khusus untuk bakteri tahan asam  menunjukkan tuberkulosis saluran kemih.
Ada lebih dari dua spesies organisme atau organisme vagina atau kulit biasanya menunjukkan kontaminasi, biakan harus diulang. Pemakaian kateter yang lama atau perubahan saluran kemih dapat menyebabkan infeksi polimikroba..

Faktor yang mempengaruhi hasil
-         Tidak menggunakan teknik pengumpulan spesimen yang benar
-         Tidak mengawetkan spesimen dengan benar atau tidak segera mengirimkan spesimen ke laboratorium
-         Diuresis yang diinduksi obat atau cairan dan terapi antimikroba (mungkin menurunkan jumlah koloni/mL)

DIAGNOSIS PARASITOLOGI

DIAGNOSIS PARASITOLOGI
INGIN KONSULTASI DIAGNOSIS PARASITOLOGI? KLIK GAMBAR DI ATAS.

BIAKAN TINJA

BIAKAN TINJA Tinja normal mengandung berbagai spesies bakteri, beberapa di antaranya potensial patogen. Pemeriksaan bakteriologis berguna u...

PENGUNJUNG

free counters

Pekerjaan Para PEMBURU MIKROBA,:

Lokasi Pengunjung

free counters

KULIAH TAMU: "BACTERIAE"

SUDAH CAPE BELAJARNYA..?

SUDAH  CAPE BELAJARNYA..?
"klik" Gambar di atas untuk RELAKSASI

Chatting :


ShoutMix chat widget